Aku sering tak menuruti
keinginan mamah, sering mengabaikan nasihat mamah, dan pura-pura tak mendengar
apa yang mamah katakan bahkan melawan nya, membanting pintu kamar saat marah,
bersembunyi kedalam kamar saat disuruh beres-beres rumah, dll.
Tapi aku masih tetap
meminta uang darinya, belum mampu membiayai hidup sendiri.
Dosaku menumpuk dan
mungkin pahala mamahku bertambah saat sabar menghadapi anaknya.
Melihat mamah terpaku
dalam sujudnya, pasti sedang berDo’a untuk keluarga.
Entah apa tepatnya yang
sedang mamah obrolkan dengan Allah, hanya dengan melihatnya hatiku bergetar.
Mah,, titip Do’a ya,, “aku
ingin menjadi wanita yang tabah dan kuat hatinya”.