myeyes
Monday, January 27, 2014
AKU CINTA KAMU TAPI AKU TAKUT KAMU MARAH
Saat itu
malam jumat, para muda-mudi mengadakan kegiatan ceramah di sekolah. Tapi bagi
para ABG kadang kegiatan itu menjadi kesempatan untuk berkumpul mulai dari
kelas satu sampai kelas tiga SMP. Biasanya pagi hari setelah kegiatan itu
ruangan menjadi banyak sampah kertas bekas coret-coretan bahkan surat-suratan.
Suatu
malam aku duduk di kursi kayu dekat dengan teman-temanku. Tiba-tiba ada
seseorang entah dari arah mana melempar kertas bertuliskan “aku cinta kamu tapi
aku takut kamu marah” aku sangat mengenali tulisan tangan itu. Itu tulisan
tangan kakak kelasku,,, aku menoleh ke arahnya dan dia hanya tersenyum
malu-malu. Aku ingat saat aku berbaris didepan kelasnya, dia nongol dari jendela
dan melihatku. Tapi aku hanya menyimpan kertas itu dan tidak menanggapinya.
Beberapa
lama kemudian ku dengar dia berpacaran dengan teman sekelasku. Tapi aku tak
kaget karena aku memang tak pernah menginginkannya,,,,
Saat aku punya anak kelak
Saat
anakku SD aku akan sangat menyayanginya dan setiap hari aku akan membuatkan
bekal makanan yang enak untuknya dan menyuruhnya berbagi bersama teman bahkan
guru. Aku akan mengajarinya berbisnis, berinisiatif, berbagi, dan bermanfaat.
Lalu setelah beberapa lama aku akan mengujinya dengan tidak memberinya uang
jajan. Dan menunggu inisiatif darinya. Apakah dia akan memakan semua bekal
sampai kenyang, ataukah meminta temannya untuk membelikan apa yang ingin dia
beli ataukah dia akan menjual bekal makannya kepada teman-temannya sehingga dia
memiliki uang untuk jajan. Lalu setelah mengetahui apa yang dilakukannya aku
akan mengevaluasinya, mengajari bagaimana yang baik yang seharusnya.
Setelah SMP
aku akan menyuruhnya untuk membuat proposal bisnis. Jika proposalnya menarik
maka aku akan membiayainya. Anakku yang akan memimpin bisnisnya tetapi orang
lain yang mengerjakannya “pegawai”. Agar anakku konsentrasi pada sekolahnya.
Setelah
SMA aku akan memfokuskannya untuk memilih jurusan kuliah yang dia inginkan sambil
sesekali mengevaluasi bisnisnya setiap minggu. Minimal dia harus sudah bisa
membeli motor yang dia inginkan dengan hasil bisnisnya sendiri.
Setelah
kuliah, aku akan mendukung jurusan kuliah apa yang dia ambil sementara
bisnisnya juga tetap berjalan demi biaya kuliahnya sendiri dan minimal dia
sudah bisa membeli mobil untuk diri sendiri.
Ini
rencanaku, ini keinginanku, jangan sampai anakku mengalami kesulitan uang dan
kesulitan hidup saat setelah kuliah dikarenakan kurang perencanaan seperti aku.
Aku ingin membantu anakku untuk sukses lebih awal dan lebih siap menghadapi
dunia luar dari kecil.
Harapan
tinggal harapan jika hanya jadi lamunan. Tapi harapan akan jaadi kenyataan jika
aku usahakan. Semoga rencanaku berhasil………. Amin,,,,,,,,,,
30 hari 30 kesalahan
Setiap
hari kulalui tanpa melewatkan berbuat kesalahan. Entah karena aku memang tidak
cocok disana atau karena aku sedang diuji.
Begitu banyak kesalahan
yang ku perbuat sampai rasanya sesak nafas ini tak bisa sebutkan satu persatu
kesalahanku. Setiap hari rasanya aku berada di ruangan yang penuh ranjau dan
jika aku salah melangkah maka aku akan meledak karena menginjak ranjau. Aku bingung, bingung sebingung bingungnya betapa disana penuh konflik dan keributan, system yang masih berantakan, multi fungsi jabatan dan lain-lain membuatku hampir menjadi kambing hitam. Setiap orang disana saling menjelek jelekkan satu sama lain.
Aku bingung harus dengar siapa, harus berpihak pada siapa. Akhirnya aku putuskan untuk mendengar semua perkataan mereka namun tidak mencernanya, tak ada satu orangpun dari mereka yang ku percayai karena lama kelamaan aku mulai sadar bahwa aku juga menjadi korban bahan pembicaraan mereka, terlebih lagi aku yang sering melakukan kesalahan membuat mereka lebih enak membicarakanku dibelakang. Berpura-pura baik dibdepanku tapi membicarakan keburukanku dibelakang.
Aku serasa orang paling bodoh dan salah tingkah.
Anehnya setiap hari selalu ada saja kesalahanku dari mulai hal kecil sampai hal besar. Dan aku harus menjadi orang lain disana tapi jujur aku tak bisa menjadi seperti mereka yang begitu mudah marah dan berteriak pada orang-orang.
Aku semakin stress dan tak tahan dengan keadaan disana sampai puncaknya aku menaruh amplop bertuliskan judul “resign”.
Fly over infront of me
Apakah itu dunia dewasa? Apa
benar dunia dewasa harus seperti itu?
Malam itu aku tak bisa
melalui malam dengan tenag, karena ditengah lelapku aku melihat seseorang yang
tidur disampingku tiba2 terbangun dan menghampiri laki-laki di ruangan depan.
Aku mendengar suara desahan seorang laki-laki yang mungkin sangat menikmati
malamnya. Hatiku dag dig dug,,,, aku harus berpura-pura tidur.. aku berusaha
menutup telingaku serapat mungkin dan berakting tidur lelap. Namun beberapa
lama kemudian aku mendengar perempuan itu terisak menangis… perasaanku tambah
tak tenang,,, kenapa dia menangis?. Lalu ku dengar sepotong obrolan yang
nampaknya perempuan itu takut laki-laki itu tak bertanggung jawab dan perempuan
itu menanyakan status laki-laki itu. Aku merasa kasihan pada perempuan itu
karena sang laki-laki itu adalah pembohong. Mungkin perempuan itu merasa takut
dan malu pada dirinya sendiri karena perempuan itu pernah mengatakan padaku
bahwa dia juga sempat melakukan hal itu bersama pacarnya.
Aku sangat menyayangi
perempuan itu, menganggapnya sebagai kakakku tapi aku benci kakakku melakukan
hal busuk itu dihadapanku dan aku menjadi sangat lebih benci pada laki-laki
itu. Tapi aku berpura-pura tidak pernah engetahui apa-apa. Biarlah mereka yang
tanggung jawab atas diri mereka. Yang aku herankan kenapa mereka melakukannya
padahal mereka baru bertemu beberapa hari dan tidak ada hubungan special. Agh,,
Mungkin itu dunia orang dewasa, mungkin itu dunia mereka. Semoga duniaku
setelah dewasa nanti tidak seperti itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)