Pada
suatu hari, teman saya yang bernama Dino pergi ke Jakarta untuk pertamakalinya.
Ma’lum Dino anak desa, dia oragnya memang sering kepedean. Singkat cerita, di
perjalanan pulang dari Jakarta dia bertemu dengan seorang pedagang gorengan dan
membeli beberapa gorengan.
Lalu dia bertanya pada penjual gorengan “Berapa
satunya Bang?”.
” Satunya cepek” jawab penjual itu.
“mau beli berapa?” tanya
penjual gorengan lagi.
Dino terkejut dan juga bingung karena ia tidak mengerti
kata “cepek”.
Dino merasa malu kalau cepek aja gak tau, kemudian ia pura-pura
nawar “gak bisa ceprut aja sih bang” kata Dino pede.
“ceprut
itu berapa ya?” tanya penjual heran.
“lha,
kalau cepek berapa?” tanya Dino.
“Cepek
itu seratus” jawab penjual.
“ya kalau
begitu ceprut itu Rp.75” Kata Dino.
“oh..”
penjual gorengan itu mengangguk-nganggukkan kepala karena merasa mendapat kosa
kata baru.