Wadooh wadohhh...
Apa yang harus aku hafalkan, pertanyaan apa yang akan
muncul, siapa pengujinya, bagaimana mengujinya, aku harus bagaimana. Dag dig
dug dag dig dug... duduk disana ngeliat temen-temen malah jadi makin risau. Aku
duduk diluar gedung, tapi kata temen yang lain wajahku terlihat tegang...
Woalah..... ini emang wajahku begini. alis yang melengkung
sering di anggap terlihat tegang dan serius.
Harus bagaimana, akhirnya aku coba ngelucu dan ketawa-ketawa
bareng temen-temen. Jam 7, 8, 9, 10, 11,12, istirahat dzuhur aku masih saja
belum kebagian dipanggil sidang. Woalah.... wajahku sudah mulai kusut, baju
juga sudah mulai kusut. Lama...... kewalahan. Harus bagaimana. Aku bolak balik
jalan jalan di lorong kayak orang gila. Dan memang hampir gila. Tadi pagi
terasa sangat tegang nya, meminta Doa ke siapa saja teman yang ada di dekatku.
Ada adik kelas “laki-laki”yang ku kenal mendekatiku, dan dia membantu
menenangkan aku, mengajukan beberapa pertanyaan seputar isi skripsi, membantuku
menyiapkan diri untuk di dalam ruangan nanti. Hoah,,, sudah cukup... tidak
harus melulu membuat fikiran bekerja keras “tegang” sesekali tertawa...
Aku butuh air untuk menyegarkan wajah. Di WC, ketemu adik
kelas yang katanya dia baru semester 2. Dia nanya kenapa aku pake pakaian hitam
putih. Selanjutnya aku minta Doa darinya. Biarin aja gak kenal juga... yang
penting Doa nya. Hahaha
Kira-kira jam 15.00 tibalah waktunya aku disidangkan !. eh,
maksudnya skripsiku yang di sidangkan.
Aku gak tau apakah yang lain tadi juga masuk ruangan dengan
cara sepertiku atau bagaimana.
Assalamualaikum, aku masuk ruangan dan berdiri di depan. Aku
bertanya “disini pak” “iya, silakan persiapkan presentasinya”. “saat
mempresentasika isi skripsi, aku liat ke-3 penguji tidak memperhatikanku. Jadi
aku baca saja isi presentasiku, hanya saja dengan suara tegas yang seolah-olah
tidak seperti membaca”baru di pertengahan slide, penguji mengatakan “langsung
saja ke kesimpulanya”. Setelah itu langsung di terjang berbagai pertanyaan.
Alhamdulillah aku kenal isi skripsiku karena sering membaca dan membuka bolak
balik skripsiku. Pertanyaannya seputar:
·
kenapa mengambil
judul ini?
·
masalahnya
dimana?
·
apa faktor yang mempengaruhi
variabel tersebut?
·
kenapa bentuk kerangka
pemikiran dan hipotesisnya seperti itu?.
·
Bagaimana artinya
jika yang lebih besar adalah pengaruh langsung atau yang lebih besar adalah
pengaruh tidak langsung?
·
Menggunakan
regresi atau korelasi?
·
Kenapa
menggunakan uji autokorelasi?
·
Berapa jumlah
data yang digunakan?
·
Data apa yang
digunakan, apakan time series atau data panel?
·
Kenapa
menggunakan uji asumsi klasik?
Ada beberapa pertanyaan yang agak mengecoh. Misalnya:
memangnya benar suku bunga tahun tersebut sebesar itu? Kemarin saya lihat suku
bunga adalah sebesar “..”itu bagaimana?
Aku menjawab: karena suku bunga SBI setiap tahun mempunyai
tenor yang berbeda, maka saya menyelaraskanya dengan mengambil suku bunga pada
akhir setiap tahun (penutupan bulan Desember) dari data bulanan yang disediakan
oleh website Bank Indonesia.
Lalu menggunakan regresi atau korelasi? Aku agak bingung.
Aku jawab menggunakan korelasi. Tapi dosen berkata menggunakan regresi. Dan
beliau bertanya lagi “regresi atau korelasi?”. Aku ingat kembali ke pengertian
analisis jalur “karena analisis jalur merupakan perluasan dari regresi
berganda, maka menggunakan regresi.
Lalu kenapa menggunakan uji autokorelasi?
Aku jawab: karena data yang saya gunakan berbentuk data time
series yaitu data runtut waktu.
Penguji mengatakan ”bukankah data kamu berbentuk panel?
Karena gabungan dari data time serries dan cross section?”
“tidak pak. Karena susunan data yang saya gunakan adalah...”aku
peragakan cara penyusunanya dengan mengagkat tangan”
Selesai satu pertanyaan, penguji lain memotong dan ikut
bertanya, selesai itu, penguji lain memotong lagi bertanya. Aku rasa aku gak
berhenti bicara. Semua pertanyaan aku jawab sebisanya tanpa sesuai dengan buku
tapi aku hanya mencoba menjelaskan apa yang aku mengerti dari buku. Semampuku.
Aku sempat membuat mereka tertawa. Mungkin karena grogi, ada isi skripsi yang
salah penjelasan. Penguji berkata “jadi kalau memang ada kesalahan penulisan,
sekalian saja diperbaiki”. Setelah aku baca ulang ternyata bukan tulisanku yang
salah “tidak pak, saya yang salah menjelaskan”. Ketiga penguji tertawa ringan.
Aku juga agak malu...
Finally..... ketua penguji mempersilakanku untuk menutup
presentasi dan berkata dengan lembut “bagus. Kamu juga bisa menjawab semua
pertanyaan, jadi tinggal tunggu saja hasilnya saat yudisium”. Aku agak
kebingungan bagaimana harus keluar. Apa aku harus salaman kepada para penguji,
apa aku harus membawa skripsiku yang ada pada penguji?. Akhirnya aku hanya
mengucap salam dan keluar dengan membawa skripsi jatahku yang aku pegang.
Keluar ruangan, teman-teman bertanya
pertanyaan apa yang diajukan. Aku masih setengah sadar. Jadi aku segera pergi
ke masjid untuk sholat ashar tapi sebelumnya aku bercerita pada dosen
pembimbing II tentang pengalamanku di dalam ruangan sidang. Dospem berkata “artinya
kamu dapat sinyal yang positif”. Ya semoga saja...
Tiba waktunya yudisium.....
Namaku disebut pertamakali. Haduh,,,
dag dig dug... yang ku ingat saat sekolah, nama yang pertama disebut saat
pembagian raport adalah ranking terbawah.
Dan,..... alhamdulillah aku lulus
dengan pujian “A”... aku menangis bahagia ingat mamake yang selalu mendoakan
aku. Sedikit merasa lebih reda saat ada teman sebelah kiri yang mengusap
punggungku. Hanya saja aku juga sedih, teman sebelah kananku harus mengulang
sidang.
Sesampainya di kosan, ada mamake yang
sedang duduk menunggu. Aku segera memeluk mamake..
Alhamdulillah anak mamah bisa....