myeyes

myeyes

Tuesday, September 24, 2013

SANG KAKI


Sebenernya skripsiku saat itu belum rampung hanya saja sudah lumayan hampir beres. Kakakku menelpon untuk mengajak pulang, ya lumayan.... numpang pulang pengen ketemu mamake juga. Sesampainya di rumah, sepi.... gak ada mamake, gak ada bapeke. Aku rasa percuma berada di rumah sendiri. Beberapa menit di rumah hanya untuk sholat dan berganti jeans, aku minta adikku untuk mengantarku naik angkot. Waktu sudah jam 5 sore lebih. Dengan cara adikku membawa motor, aku rasa akan butuh waktu setengah jam untuk sampai ke ciomas. Dan benar... sampai di ciomas hampir maghrib. Untung saja bekal ku masih cukup tebal jadi aku beri adikku uang untuk berbuka puasa di jalan pulang. Ya mungkin uangnya gak dia pake untuk buka puasa tapi untuk jalan-jalan atau apapun terserahlah. Bodohnya aku gak ingat saat itu bulan ramadhan dan hampir tiba waktu berbuka puasa jadi mana mungkin ada angkot yang berlalu lalang di daerah seperti itu, di waktu itu. Aku nekad jalan kaki dari pertigaan ciomas sampai lewat sekolah pabuaran... Tiba-tiba mamah menelpon “dimana nak?” “di jalan, mah””dari mana, dari kampus?” ”iya, dari luar” (tadi pagi emang dari kampus. Jadi aku gak boong) “mamah di Bus nih, nanti mau mampir ke kosan. Jangan lupa masak nasi”. ”ok!”.
Waduh waduh.... aku harus nyampe ke kota nih. Gak mungkin kalo balik lagi ke rumah juga gak ada angkot. Aku coba menenangkan fikiran, berfikir positif pasti nanti akan ada angkot menuju kota Serang. Kalau di sepanjang jalan ada cermin, mungkin aku bisa lihat bodohnya aku berjalan kaki dengan sendal wedjes, memakai rok, tas notbuk, sambil nenteng helm milik sepupuku yang aku pinjam untuk pulang tadi siang. Udah gelap masih aja belum ada angkot. 
Gak lama kemudian ada angkot biru menuju kota. Aku langsung naik. Alhamdulillah.... sampai di kota jam 7 malam langsung segera membatalkan puasa. Haduhhhh kaki terasa pegal. Aku kira besok pagi gak akan terasa sakit lagi. Aku minta dipijit oleh mamake tapi aku gak ngasih tau penyebab kakiku sakit. Besoknya masih terasa sakit tapi aku sembunyiin pura-pura gak sakit. Aku berangkat ke kampus, mamake pulang ke rumah. Hadeuh,,,, parah nih makin sakit... lusa ada sidang skripsi, dan aku harus pakai sepatu high hills yang baru dibeli. Massa harus pake sepatu flat saat sidang, sedangkan aku sengaja beli higes memang untuk sidang. Haduhhh... ada-ada saja cobaan sebelum sidang. Orang lain sibuk dan khwatir dengan sidang, aku malah khawatir dengan kaki dan jerawatku yang semakin parah menjelang sidang. Pagi hari saat bangun terasa sangat sangat sakit. Akhirnya dengan susah payah aku pulang ke rumah. Sesampai nya dirumah, gak lama tukang pijat datang. Dan,,,, rasanya woaw...... aduhaii sakkit. Mamake terus-terusan ngomel “makanya kalo ke kosan naik ojek.! Paling juga 5000 malah bela-belaan jalan kaki. Hematttt aja tapi badan rusak”bla bla bla. Banyak biaya “lain-lain”yang harus aku keluarkan saat skripsi ini, dan aku harus mengeluarkan 5000 hanya untuk ke kosan, dan bolak-balik berapa?, Aku gak mau terlalu boros.
Selesai dipijat aku langsung berangkat ke kota lagi karna harus menyiapkan diri untuk sidang skripsi. Kata mbah pijat nanti setelah 2 hari pasti gak akan sakit lagi. Woaw.... bismillah aja lah.... gak usah dirasa pasti bisa. Alhamdulillah.... aku bisa mengikuti sidang skripsi dengan memakai high hills dan pemanis alami di pipi (jerawat).

No comments:

Post a Comment